MEDIA DAN RUANG PUBLIK: DAMPAK MEDIA bagi PUBLIK
DAN KEPENTINGAN INSTITUSI MEDIA
SKRIPSI
SKRIPSI
Diajukan
guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom.)
Vira Mareta
11140110058
PROGRAM STUDI JURNALISTIK
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA
TANGERANG
2015
***
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi
dengan judul
“Media
dan Ruang Publik:
Dampak
Media bagi Publik dan Kepentingan
Institusi Media”
Oleh
Vira
Mareta
Telah
diajukan pada hari Rabu, tanggal 12 Agustus 2015,
Pukul
13.00 s.d. 15.00 dan dinyatakan lulus
Dengan
susunan penguji sebagai berikut.
Ketua Sidang Penguji Ahli
Dra. Joice
Caroll Siagian, M.Si. Drs. R. Masri Sareb
Putra, M.Si.
Bertha Sri Eko M.., M.Si.
Disahkan
oleh
Ketua
Program Studi Ilmu Komunikasi – UMN
Bertha Sri Eko M.., M.Si.
HALAMAN
PERSEMBAHAN
Bagaimanapun juga tujuan dari doa manusia, ia minta
sebuah mukjizat.
Setiap doa ringkasnya demikian : “ Tuhan Yang Maha Besar, buatlah supaya dua kali dua tidak jadi empat”.
(Ivan S. Tourgeneiv)
Keanugerahan Inspirasi dari Tuhan
Yang Maha Esa, karena dengan
berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Media dan Ruang Publik: Dampak Media bagi Publik
dan Kepentingan Institusi Media”. Penulisan skripsi ini sebagai
salah satu persyaratan
guna memperoleh gelar
Sarjana Ilmu Komunikasi yang akan
diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara,
Tangerang. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Dr. Ninok Laksono, Rektor Universitas Multimedia
Nusantara,
2. Berta Sri Eko M, M.Si. Dosen Pembimbing dan Penasihat
Akademik,
3. Drs. R. Masri Sareb Putra, Pembimbing,
4. Niknik M. Kuntarto, S.Pd., M.Hum. yang mengajarkan
penulis tata cara menulis karya ilmiah yang benar,
5. Kepada orang tua, kakak, dan adik yang telah
memberikan doa dan motivasi, dan
6. Teman – teman yang telah mendukung dan selalu
memberikan semangat. `
Penulis sangat berterima kasih atas saran dan kritik dari saudara
sekalian, dan selalu mendukung penulis memalui doa dan motivasi. Akhir kata,
semoga skripsi ini dapat berguna dan menjadi bahan
masukan untuk hal yang lebih baik bagi pihak - pihak yang
berkepentingan.
Tangerang,
Agustus 2015
Penulis
Vira
Mareta
***
BAB 1
PENDAHULUAN
Publik tidak pernah menjadi
konsumen dalam arti publik tidak pernah membeli apapun dan pembeli juga tidak
membayar apapun. Dalam buku Tim Redaksi LP3S berpendapat, Stasiun televisi
diwajibkan lebih selektif merencanakan dan memilih materi tayangan (1994:218) .
Di Indonesia, televisi
pertama kali diperkenalkan pada tahun 1962, ketika Indonesia mendapat
kehormatan untuk menyelenggarakan pesta olahraga Asian Games di Jakarta. Sejak
itu Televisi Republik Indonesia yang disingkat TVRI dipergunakan sebagai panggilan stasiun hingga sekarang (LP3ES, 1994:
54).
Pengaruh media merupakan
persoalan yang sudah lama dibicarakan. Sejak tahun 1930-an, media cetak, radio,
dan film, yang ketika itu mulai mencapai popularitas diyakini memliki kekuatan
dalam membentuk pendapat, mengubah kebiasaan hidup dan membentuk perilaku aktif
sesuai dengan keinginan mereka. Menurut Brent D. Ruben dan Lea P. Stewart,
Penonton saat ini cukup canggih untuk menikmati semua bentuk televisi, CD dan
video musik tanpa merugikan (2006:373).
J. Klapper, yang membahas iklan dan polusi
gaya hidup, menyatakan bahwa budaya konsumen yang masuk melalui penyebaran
iklan menjadi sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam masyarakat Indonesia,
meskipun pada awalnya iklan – iklan tersebut seringkali dikecam. Lebih lanjut
menuturkan:
Di
negara kita orang jadi jengkel kalau
bacaan mereka banyak memuat iklan. Begitu juga acara – acara TV sering dicekam karena terlalu banyak
iklan yang menggangu. Mungkin karena kita semua ini sedang mengalami
perkembangan yang tiba – tiba malahan suatu yang dipaksa pertumbuhan, hingga
adanya lonjakan dalam munculnya iklan – iklan menyebabkan kita mengaggap itu
sebagai berlebih – lebihan. (J.
Klapper 1960:54)
Suatu contoh mengenai cara berpikir J. Klapper dapat diuraikan sebagai berikut:
Seperti halnya manusia pada umumnya, seseorang memiliki kebutuhan
mendasar terhadap interaksi sosial. Berdasarkan pengalaman, dia mengharapkan
bahwa konsumsi atau penggunaan media tertentu, akan memberikan sejumlah
pemenuhan bagi kebutuhan ini. Hal ini akan membuatnya menonton acara TV
tertentu, membaca artikel tertentu dalam majalah, dan sebagainya. Dalam
beberapa kasus, aktivitas ini dapat menghasilkan suatu pemenuhan kebutuhan,
namun pada saat yang bersamaan aktivitas ini juga menciptakan ketergantungan
pada media massa dan perubahan kebiasaan-kebiasaan sebelumnya (J. Klapper, 2004:22)
***
BAB 1
PENDAHULUAN
Publik tidak pernah menjadi
konsumen dalam arti publik tidak pernah membeli apapun dan pembeli juga tidak
membayar apapun. Dalam buku Tim Redaksi LP3S[1]
berpendapat, Stasiun televisi diwajibkan lebih selektif merencanakan dan
memilih materi tayangan. Di
Indonesia, televisi pertama kali diperkenalkan pada tahun 1962, ketika
Indonesia mendapat kehormatan untuk menyelenggarakan pesta olahraga Asian Games
di Jakarta. Sejak itu Televisi Republik Indonesia yang disingkat TVRI
dipergunakan sebagai panggilan stasiun
hingga sekarang[2].
Pengaruh media merupakan
persoalan yang sudah lama dibicarakan. Sejak tahun 1930-an, media cetak, radio,
dan film, yang ketika itu mulai mencapai popularitas diyakini memliki kekuatan
dalam membentuk pendapat, mengubah kebiasaan hidup dan membentuk perilaku aktif
sesuai dengan keinginan mereka. Menurut Brent D. Ruben dan Lea P. Stewart[3],
Penonton saat ini cukup canggih untuk menikmati semua bentuk televisi, CD dan
video musik tanpa merugikan.
J.
Klapper[4],
yang membahas iklan dan polusi gaya hidup, menyatakan bahwa budaya konsumen
yang masuk melalui penyebaran iklan menjadi sesuatu yang tidak dapat dihindari
dalam masyarakat Indonesia, meskipun pada awalnya iklan – iklan tersebut
seringkali dikecam. Lebih lanjut menuturkan:
Di
negara kita orang jadi jengkel kalau
bacaan mereka banyak memuat iklan. Begitu juga acara – acara TV sering dicekam karena terlalu banyak
iklan yang menggangu. Mungkin karena kita semua ini sedang mengalami
perkembangan yang tiba – tiba malahan suatu yang dipaksa pertumbuhan, hingga
adanya lonjakan dalam munculnya iklan – iklan menyebabkan kita mengaggap itu
sebagai berlebih – lebihan.
Suatu contoh mengenai cara berpikir J. Klapper[5]
dapat diuraikan sebagai berikut:
Seperti halnya manusia pada umumnya, seseorang memiliki kebutuhan
mendasar terhadap interaksi sosial. Berdasarkan pengalaman, dia mengharapkan
bahwa konsumsi atau penggunaan media tertentu, akan memberikan sejumlah
pemenuhan bagi kebutuhan ini. Hal ini akan membuatnya menonton acara TV
tertentu, membaca artikel tertentu dalam majalah, dan sebagainya. Dalam
beberapa kasus, aktivitas ini dapat menghasilkan suatu pemenuhan kebutuhan,
namun pada saat yang bersamaan aktivitas ini juga menciptakan ketergantungan
pada media massa dan perubahan kebiasaan-kebiasaan sebelumnya.
[1] Tim
Redaksi LP3ES, Jurnalisme: Antara Peristiwa
dan Ruang Publik(Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia, 2006),hlm. 218.
[2]
Ibid.,hlm. 54.
[3] Brent D.
Ruben dan Lea P. Stewart, Communication adn Human Behavior(Amerika Serikat:
PearsonEducation,Inc.,2006),hlm.373.
[4] J.
Klapper, The effects of Mass Communication(New York: Free Pass,1960),hlm.54.
[5]
Ibid.,hlm. 22.
***
DAFTAR
PUSTAKA
Ruben, Brent D. Dan Lea P. Stewart. 2006. Communication and Human
Behavior. Amerika Serikat: Pearson Education, Inc.
Tim
Redaksi LP3S. 2006. Jurnalisme Liputan 6:
Antara Peristiwa dan Ruang
Publik. Jakarta: Pustaka LP3ES
Indonesia.
***
Biografi
Singkat
Vira Mareta. Lahir di Jakarta, 4
Maret 1993, merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Bertempat tinggal di
Citra Garden 1, Blok F1 nomor 26, Cengkareng, Jakarta Barat. Penulis menamatkan
pedidikan SD,SMP,SMA di Sekolah San Marino, Jakarta Barat. Setelah menamatkan
SMAnya penulis melanjutkan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi di
Universitas Multimedia Nusantara, Program Studi Ilmu Komunikasi.
Penulis senang mencoba berbagai hal yang baru. Pencinta warna merah muda ini sangat senang melakukan kegiatan yang membuatnya nyaman. Penulis saat ini menjadi penyiar radio di Jakarta. Penulis mengikuti Ultimagz, sebuah unit kegiatan mahasiswa untuk menyusun majalah. Penulis dapat dihubungi melalui surel : bout_viy@yahoo.com
wah, makasi banyak kk..
BalasHapusTrimakasih atas tulisannya. Sangat membantu.
BalasHapus